PSAK yang berbasis
Accrual Basic dan Going Concern
· Accrual Basic
Basis Akrual adalah “penyandingan pendapatan dan biaya
pada periode di saat terjadinya”, bukan pencatatan pada saat pendapatan
tersebut diterima ataupun biaya tersebut dibayarkan (Cash Basis). Ada dua
metode pencatatan akuntansi, berbasis kas dan berbasis akrual. Akuntansi
berbasis kas berarti hanya mencatat transaksi pada saat terjadinya transaksi
kas. Akuntansi berbasis akrual selain mencatata transaksi pengeluaran dan
penerimaan kas, juga mencatat jumlah hutang dan piutang organisasi. Oleh karena
itu, akuntansi berbasis akrual memberikan gambaran yang lebih akurat atas
kondisi keuangan organisasi daripada akuntansi berbasis kas. Namun, jelas bahwa
catatan menggunakan basis akrual lebih kompleks daripada basis kas.
Basis akrual mendukung penggunaan anggaran sebagai
teknik pengendalian. Karena pada basis kas, pembayaran hanya direkam jika hal
itu telah dilakukan, sementara pembayaran kewajiban dapat dilakukan dengan
jarak waktu tertentu setelah timbulnya kewajiban itu sendiri. Untuk alasan
penganggaran, organisasi dapat lebih baik menggunakan akuntansi berbasis
akrual. Untuk mengadopsi akuntansi basis akrual, organisasi akan memerlukan informasi
seperti pendapatan atas investasi yang belum jatuh tempo. Organisasi juga akan
memerlukan informasi mengenai kewajiban keuangan masa depan yang dapat
diperkirakan jumlahnya. Dengan komputerisasi sistem akuntansi, upaya yang
diperlukan untuk menjaga informasi ini dapat dilakukan secara memadai.
· Going Concern
Going concern (kelangsungan
hidup) adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan merupakan
asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas. Asumsi going concern berarti suatu
badan usaha dianggap mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu
panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. (Hany et. al., 2003). PSAK 30 menyatakan
bahwa going concern dapat
dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya
informasi yang
menunjukkan hal yang berlawanan. Biasanya informasi yang secara signifikan
dianggap berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup suatu badan usaha adalah
berhubungan dengan ketidakmampuan satuan usaha dalam memenuhi kewajibannya pada
saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak
luar secara bisnis biasa, restrukturisasi utang, perbaikan operasi yang dipaksakan
dari luar atau kegiatan serupa lainnya.
Opini audit going
concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor untuk
memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP,
2001). Para pemakai laporan keuangan merasa bahwa pengeluaran opini audit going concern ini sebagai
prediksi kebangkrutan suatu perusahaan. Auditor harus bertanggung jawab
terhadap opini audit going
concern yang dikeluarkannya, karena akan mempengaruhi keputusan
para pemakai laporan keuangan (Setiawan, 2006). Pengeluaran opini audit going concern ini sangat berguna
bagi para pemakai laporan keuangan untuk membuat keputusan yang tepat dalam
berinvestasi, karena ketika seorang investor akan melakukan investasi ia perlu
untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan, terutama yang menyangkut tentang
kelangsungan hidup perusahaan tersebut (Hany et. al., 2003). Hal ini membuat auditor mempunyai tanggung jawab
yang besar untuk mengeluarkan opini audit going concern yang konsisten dengan keadaan sesungguhnya.
Komparasi Persamaan dan Perbedaan Laporan Keuangan
Akuntansi Berbasis PSAK dan IFRS
·
Perbedaan
IFRS dan PSAK
Metode penyusunan perbedaan
dilakukan dengan membandingkan antara konsep yang terdapat di IFRS dengan yang
terdapat dalam PSAK dan disusun berdasarkan urutan standar yang digunakan IFRS.
PENDAHULUAN DAN KERANGKA DASAR (IAS 1; PSAK 1)
|
||||
No
|
Perbedaan
|
IFRS
|
PSAK
|
Efek Konvergensi
|
1
|
Cakupan Pengaturan
|
Desain IFRS diperuntukkan untuk entitas yang
bersifat profitoriented dan SME (Small Medium Enterprise). IFRS belum
mengatur standar akuntansi untuk perusahaan berbasis syariah.
|
SAK diperuntukkan untuk Entitas yang bersifat profitoriented,
Nirlaba, UKM (Usaha kecil menengah) yang disebut SAK-ENTAP, dan Perusahaan
berbasis syariah.
|
Akan ada penerapan standar yang bersifat setengah
setengah terhadap perusahaan yang berbasis syariah.
|
2
|
Kerangka Dasar
|
Memungkinkan penilaian aktiva tetap berwujud dan
tidak berwujud menggunakan nilai wajar. Laporan keuangan harus disajikan
dengan basis true and fair (IFRS Framework par 46)
|
Sama seperti IFRS, PSAK memberikan alternatif
penggunaan nilai wajar untuk menilai kembali aktiva tetap berwujud dan tidak
berwujud. Laporan keuangan disajikan dengan basis “fairly stated” (Kerangka
dasar par 46)
|
|
3
|
Pernyataan kepatuhan akan Standar
|
Entitas harus membuat pernyataan eksplisit tentang
kepatuhan akan standar IFRS
|
Entitas tidak harus membuat pernyataan kepatuhan
akan SAK
|
Harus dibuat pernyataaneksplisit akan kepatuhan pada
PSAK di CALK
|
4
|
PrinsipKetepatanWaktu(Timeliness)
|
Tidak diatur secara khusus kapan entitas menyajikan
laporan keuangan
|
Dianjurkan agar entitas menyajikan laporan keuangan
paling lama 4 bulan setelah tanggal neraca
|
Perlunya penyesuaianaturan terkait dengan
kewajibanentitas untuk memenuhi kewajiban perpajakan dalam menyampaikan SPT
Tahunan paling lambat tanggal 31 Maret untuk WP Orang Pribadi dan 30April
untuk WPBadan
|
5
|
Basis Standar
|
Menganut standar akuntansi berbasis prinsip untuk
meningkatkan transparansi,akuntabilitas, dan keterbandingan laporan keuangan
antar entitas secara global.
|
Menganut standar akuntansi berbasis aturan.
|
|
6
|
PrinsipKonservatif
|
Tidak lagi mengakui prinsip konservatif, namun
diganti dengan prinsip kehati-hatian (Prudence)
|
Masih mengkui prinsip konservatif
|
Perbedaan PSAK dan IFRS
1.
Sumber : IAS 1, Presentation
of Financial Statements.
2.
Neraca :
Penyajian bukan aset lancar ataupun aset tidak lancar,hanya bila
penyajian likuiditas lebih relevan dan dapat diandalkan untuk item
tertentu.
3.
Laporan
Kinerja Keuangan : Laporan laba rugi komprehensip.
4.
Laporan
Laba/Rugi : Tidak memiliki format
standar meskipun pengeluaran harus disajikan dengan memilih salah satu dari dua
format.
5.
Laporan Arus
kas(format dan metode) : Pos standar tetapi ketentuan terbatas pada
isinya. Menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung.
6.
Pos
Luar biasa :
Didalam IFRS dilarang.
7.
Penyajian
Keuntungan dan Kerugian yang diakui / Pendapatan
Komprehensif lainnya : Menyajikan laporan keuangan yang mengakui
keuntungan dan kerugian dalam catatan terpisah ataupun tidak pada laporan perubahan
ekuitas pemegang saham.
8.
Hasil
Presentasi Perusahaan Asosiasi : Menggunakan metode ekuitas yang menunjukkan
hasil saham sesudah pajak.
9.
Pengungkapan
Signifikan Tentang Asosiasi : Memberikan informasi yang rinci atau signifikan atas
aktiva , kewajiban ,pendapatan dan hasil.
10. Tanggung
Jawab Laporan Keuangan : Tidak diatur.
11. Komponen
Laporan Keuangan : Laporan posisi keuangan,Laporan laba-rugi
Persamaan IFRS dan PSAK
1. Item luar biasa : Tidak menggunakan istilah
tetapi membutuhkan pengungkapan yang terpisah untuk menjelaskan
kinerja dari suatu entitas.
2.
Laporan
Perubahan Ekuitas : Pernyataan
yang menunjukkan transaksi modal pemilik, pendapatan dan pengeluaran. Penyajian
tersebut berupa penyajian primer.
3.
Laporan Arus
Kas. Definisi kas dan setara kas : Kas dan setara kas dengan jatuh tempo
jangka pendek.
4. Perubahan
kebijakan akuntansi : Penyajian kembali yang komparatif dan laba ditahan
sebelum tahun pembukuan.
5. Koreksi kesalahan
: Penyajian yang komperatif.
6.
Perkiraan
perubahan akuntansi : Dilaporkan sebagai laporan pendapatan pada arus
periode.
7.
Laporan
keuangan konsolidasi. Tujuan khusus entitas :
Dimana substansi konsolidasi menunjukkan hubungan pengendalian.
8.
Tujuan standar
: Agar laporan keuangan dapat di
perbandingkan baik dengan laporan keuangan perusahaan periode
sebelumnya maupun dengan laporan keuangan perusahaan lain.
9.
Penerapan Dapat diterapkan di perusahaan laba dan non laba, namun butuh
penyesuaian untuk perusahaan non laba.
ACCRUAL BASIS VS GOING CONCERN
Dua asumsi yang mendasari penyusunan dan penyajian
laporan keuangan adalah “basis akrual (accrual basis) dan kelangsungan hidup
(going concern)”.
Basis Akrual (Accrual Basis)
Bilamana laporan keuangan disusun atas dasar akuntansi
berbasis akural, maka dampak transaksi dan kejadian-kejadian lain yang diakui
pada saat terjadi (bertentangan dengan saat uang tunai atau ekuivalennya
diterima atau dibayarkan), dan dicatat didalam cataran akuntansi dan dilaporkan
didalam laporan keuangan pada periode yang berkaitan.
Asumsi
basis akrual juga ditunjukkan dalam IAS 1, Penyajian Laporan Keuangan, yang
menjelaskan kapan akuntansi berbasis akrual digunakan, perkiraan diakui seperti
aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban-beban (elemen dari laporan
keuangan) ketika perkiraan tersebut sesuai dengan definisi dan memenuhi
kriteria untuk elemen-elemen tersebut dalam Kerangka.
Kelangsungan Hidup (Going Concern)
Bilamana laporan keuangan disusun atas suatu dasar
kelangsungan hidup (going concern), maka dianggap bahwa entitas akan
melanjutkan operasinya untuk masa mendatang. Dengankata lain, diasumsikan bahwa
entitas tidak bertujuan untuk dilikuidasikan atau secara materialmembatasi
skala operasinya, di masa mendatang, yang mana menurut IAS1 yaitu paling tidak
suatu periode dua belas bulan dari akhir suatu periode akuntansi.Bagaimanapun
juga, bilamana ada keraguan yang signifikan dimasukkan pada kemampuan entitas
untuk dilanjutkan sebagai suatu kelangsungan hidup dan dengan demikian suatu
asumsi yang semacam ini tidak layak, maka laporan keuangan perlu disusun aras
suatu dasar yang berbeda dan jika demikian, maka asumsi dasar yang digunakan
harus diungkapkan.
Asumsi kelangsungan hidup juga dijelaskan didalam lAS
1 yang mengharuskan manajemen melakukan suatu penilaian mengenai kemampuan
suatu entitas untuk diteruskan atau dilanjutkan sebagai suatu kelangsungan
hidup, ketika menyusun laporan keuangan.
Sumber
http://keuanganlsm.com/psak-24-mengenai-imbalan-kerja/
https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED_PSAK_24_2013-2013-JULI-23.pdf
https://daholi4tengku.files.wordpress.com/2011/07/perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1.pdf
http://keuanganlsm.com/objektif-dari-laporan-keuangan/
http://ekasetyaningrum.blogspot.com/